Jadi begini, saya lagi ketagihan nonton serial yang namanya “Breaking
Bad”. Oke silahkan anggap saya ketinggalan jaman. Apalagi Breaking Bad sekarang
sudah sampai Final Series di Final Season. Dafuk, nampaknya saya terlalu lama
berkubang di imajinasi liar menjadi pembunuh zombie. Atau mungkin saya belum
bisa move on dari Tersanjung saga yang twistnya terlalu mind-fuck hingga sutradaranya
sendiri tak mampu membuat endingnya.
Breaking Bad adalah sebuah TV Series sejak tahun 2008 (lima tahun? Dan saya baru ngikutin beberapa waktu lalu! Ampunilah hamba, Gusti Randa!) produksi AMC. Kombinasi
klasik drama-thriller dengan kadar action yang sedikit namun terasa sangat pas.
Menceritakan seorang ahli kimia jenius bernama Walter White (Bryan Cranston) yang
hidup pas-pasan menjadi guru Kimia di sebuah SMA. Dengan karakter klasik
seorang guru yaitu biasa saja, sangat mencintai keluarga namun “cupu”, dia
mendapat surprise di ulang tahunnya yang ke-50: vonis kanker paru-paru. Di tengah
kebingungan soal biaya kemo dan bagaimana cara memberitahu seluruh keluarganya,
dia bertemu dengan Jesse Pinkman (Aaron Paul), mantan muridnya yang kini
menjadi drug-dealer kacangan. Dengan mempertaruhkan semua sisa uangnya untuk
memproduksi methamphetamine biru, akhirnya Walter menjadi pemasak blue-meth (yang
akhirnya juga menjadi trademarknya) terbaik di Albuquerque.
Seperti saya bilang sebelumnya, Breaking Bad menjual formula
klasik dari sebuah TV Series yaitu Drama. Bedanya, sang sutradara Vince Gilligan
mampu meramu sebuah drama yang sangat thrilling tanpa harus membuat adegan aksi
yang berlebihan. Bahkan Vince sering langsung melempar plot ke adegan paska
aksi seperti masterpiece Tarantino, Reservoir Dogs. Tenang, tak ada obrolan rancu
semacam waitress-tip disini.
Konflik yang dibangun pun cukup kompleks. Dari konflik
personal si Walter sendiri, konflik keluarga, pertemanan, hingga perselisihan
dengan mafia narkoba dan kompetitor lainnya. Satu lagi yang menjadi faktor
penting dari suksesnya film serial: Karakter. Karakter-karakter yang dibuat
oleh Vince Gillighan bisa dibilang hampir sempurna (mengingat kesempurnaan
hanya milik Tuhan, dan siapalah saya ini..) meskipun jajaran nama yang dipakai
tidak begitu familiar. Hanya Bryan Cranston yang sedikit nyantol diotak, itupun
karena dia pernah main di Drive, salah satu list film terbaik yang pernah saya
tonton. Sedikit trivia, dia juga pernah bermain di sebuah comedy series Malcolm
in the Middle. Ya, komedi.
Sementara karakter lain yang menonjol disamping sang istri
Skyler White (Anna Gunn) dan anaknya Walter White Jr. (RJ. Mitte) yang
menderita Cerebral Palsy, ada si Hank Schrader (Dean Norris), agen DEA yang
juga saudara ipar Walter; Saul Goodman (Bob Odenkirk), si pengacara brengsek
yang iklannya mirip dengan iklan sosis So Nice; Skinny Pete (Charles Baker) dan
Badger (Matt Jones), teman Jesse Pinkman yang tergila-gila dengan film fantasi
semacam Star Trek; serta beberapa mafia narkoba yang karakternya juga luar
biasa.
Sementara ini Breaking Bad menempati posisi teratas dari
daftar TV Series terbaik yang pernah saya tonton. Ya saya memang menyukai film
drama. Selain itu, announcement bahwa film ini benar-benar akan berakhir juga
membuat saya memberi nilai lebih. Bukan, film ini berakhir bukan karena tidak
laku. Jauh dari itu, film ini sangat laku, bahkan menyabet banyak
penghargaan. Film ini berakhir mungkin karena sang sutradara memutuskan memang
harus berakhir dan meninggalkan kesan terbaik untuk penontonnya. Atau mungkin sang sutradara tidak ingin
memperpanjang cerita hingga lama-lama menjadi sampah hanya demi uang yang
mengalir terus seperti Coldplay.
Ibarat penggemar sepakbola yang menunggu final-saga sebuah
transfer besar, saya benar-benar tak sabar menanti final episode dari film ini.
Bedanya, bagaimanapun ending saga ini saya yakin akan puas dengan hasilnya.
Jika endingnya biasa saja, mungkin angka 90/100 adalah rating yang saya yakin
akan diterima oleh semua orang. Sementara jika Vince Gilligan mampu memberikan
ending yang mempesona, 95/100 adalah angka yang sangat sempurna untuk sebuah TV
Series, mengingat sempurna adalah Tuhan semata dan 99/100 hanya milik blue-meth
dari Walter White.
photos: Google, Breaking Bad's twitter (@BreakingBad_AMC), http://luilouie.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar